medcom.id, Jakarta: Laga Borussia Dortmund kontra Benfica pada leg kedua babak 16 besar Liga Champions, Kamis 8 Maret dini hari nanti diprediksi akan berjalan menarik. Meski tak semenarik laga lain, kedua tim patut diperhitungkan karena kekuatan yang relatif berimbang.
Benfica pasti berpikir skor 1-0 yang mereka dapatkan pada leg pertama bulan lalu belumlah aman. Di sisi lain, Dortmund tentu akan all-out dalam pertandingan dini hari nanti mengejar defisit kekalahan tersebut.
BACA:Fiorentina Bujuk Ranieri Merapat ke Stadion Artemio Franchi
Kedua tim tentu akan berusaha menyelesaikan laga dalam waktu 90 menit atau paling jelek menyudahi laga dalam 120 menit. Kedua tim pasti akan menghindari babak adu penalti.
Dalam sejarah sepak bola, tak ada tim yang mau menyudahi laga dengan adu penalti. Pasalnya, dalam adu tos-tosan, hanya tim beruntung yang bisa menang. Dalam kata lain, adu penalti tak menunjukkan kehebatan sebuah tim.
Khusus untuk Benfica dan Dortmund, kedua tim punya rekor buruk ketika menjalani babak adu penalti di kompetisi di bawah naungan UEFA. Baik Die Borussen maupun The Eagles tampak tak bersahabat dengan adu tendangan 12 pas.
Untuk Dortmund, mereka sudah menjalani empat kali babak adu penalti dalam sejarah keikutsertaan mereka di kompetisi Eropa. Catatannya adalah dua kali menang dan dua kali kalah.
BACA:Claudio Ranieri Menolak Jadi Pelatih Wolfsburg
Sementara, Benfica lebih buruk lagi. Mereka tiga kali menjalani babak adu penalti di kompetisi Eropa dengan catatan hanya menang sekali, sisanya berujung kekalahan.
Berikut catatan kedua tim dalam babak adu penalti:
DORTMUND
3-4 vs Udinese, Piala UEFA Putaran Pertama 2008--2009
2-4 vs Club Brugge, Babak ketiga kualifikasi Liga Champions 2003--2004
3-1 vs Glasgow Rangers, Piala UEFA Putaran Ketiga 1999--2000
6-5 vs AJ Auxerre, Semifinala Piala UEFA 1992--1993
BENFICA
5-6 (netral) vs PSV Eindhoven, Final Liga Champions 1997--1988
4-1 (kandang) vs PAOK, Piala UEFA Putaran Kedua 199--2000
2-4 (netral) vs Sevilla, Final Liga Europa 2013--2014
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(KRS)
