medcom.id, Jakarta: Misi maha sulit diemban Bayern Muenchen jelang laga leg kedua semifinal Liga Champions kontra Barcelona di Allianz Arena, Rabu dini hari nanti WIB. Mampukah Bayern mengejar defisit tiga gol?
Menilik sejarah, memang sangat jarang ada tim yang mampu lolos setelah kalah 3-0 pada leg pertama. Namun, bukan berarti peluang Die Roten tertutup. Ada segelintir klub yang mampu menciptakan keajaiban di pentas Liga Champions. Salah satunya ialah Deportivo La Coruna.
Klub asal Spanyol tersebut pernah berada di posisi yang sekarang dialami Bayern. Momen tersebut terjadi pada babak perempat final Liga Champions musim 2003--2004.
Kala itu, Deportivo yang berjumpa juara bertahan, AC Milan, harus menelan kekalahan telak 4-1 pada leg pertama di San Siro. Saat ini, banyak kalangan meyakini, Super Depor tak lagi punya peluang untuk membalikkan keadaan.
Namun, semua prediksi tersebut terbantahkan ketika Deportivo menjamu Milan pada leg kedua di Stadion Riazor. Gol dari Walter Pandiani, Juan Carlos Valeron, Albert Luque, dan kapten tim, Fran membawa Deportivo menang 4-0.
Super Depor pun dipastikan lolos ke semifinal untuk kali pertama dalam sejarah mereka lantaran menang agregat 5-4. Itulah kali pertama sebuah tim mampu comeback setelah kalah dengan selisih tiga gol.
Satu tim lain yang mungkin bisa jadi inspirasi anak-anak asuh Pep Guardiola ialah Liverpool. The Reds juga sempat melakukan comeback hebat saat tampil di final Liga Champions 2004--2005.
Gol cepat Paolo Maldini dan dua gol Hernan Crespo membawa Milan unggul 3-0 di babak pertama. Banyak kalangan juga meyakini The Reds tak akan mampu bangkit. Namun, Liverpool berhasil menciptakan keajaiban lewat gol Steven Gerrard, Vladimir Smicer, dan Xabi Alonso untuk menyamakan kedudukan menjadi 3-3 dan akhirnya keluar sebagai juara lewat drama adu penalti.
Semangat dan keyakinan menjadi faktor yang membuat kedua tim di atas sukses melakukan comeback hebat. Bagaimana dengan Bayern?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(ACF)