\ Inggris Menepis Isu Penalti
gong.bg
gong.bg

Inggris Menepis Isu Penalti

Bola Piala Dunia grup d pd14
20 Mei 2014 15:15
medcom.id, London: Meski memiliki kompetisi yang disebut-sebut sebagai yang terbaik di dunia, Inggris kerap gagal berprestasi di turnamen besar.
 
Satu-satunya prestasi terbaik mereka yakni menjadi juara Piala Dunia pada 1966 silam. Itu pun saat mereka menjadi tuan rumah. Di Piala Eropa, prestasi terbaik tim ‘Tiga Singa’ hanya menjadi semifinalis, yakni pada 1996.
 
Kegagalan demi kegagalan yang menyertai perjalanan timnas 'Negeri Ratu Elizabeth' di turnamen major itu pada akhirnya memunculkan berbagai argumen.
  Yang mencuat ialah mulai kompetisi yang dinilai terlalu padat sehingga para pemain keletihan dan rentan saban kali tampil di Piala Dunia, terlalu banyaknya pemain asing yang merumput di Liga Primer sehingga mengecilkan peluang pemain asli Inggris tampil di klub, sampai nasib sial yang selalu menaungi ‘Tiga Singa’.
 
Yang terakhir ialah kutukan adu tendangan penalti. Dalam beberapa kesempatan, kegagalan Inggris di turnamen utama memang selalu terjadi setelah kalah adu penalti. Tercatat sudah enam kali the Three Lions harus angkat koper dari ajang Piala Dunia dan Piala Eropa lantaran kalah adu penalti.
 
Sebaliknya, hanya sekali mereka menang adu penalti semenjak 1990 silam, yakni saat menyingkir kan Spanyol di Piala Eropa 1996.
 
Kekalahan terakhir Inggris akibat penalti terjadi di perempat final Piala Eropa 2012. Kala itu ‘Tiga Singa’ takluk 2-4 dari Italia dalam adu tendangan dari jarak 12 meter.
 
Rangkaian kegagalan ‘Tiga Singa’ dalam adu tendangan penalti di turnamen besar pada akhirnya memang menumbuhkan trauma tersendiri bagi masyarakat Inggris.
 
Sampai-sampai legenda Inggris Alan Shearer menyarankan arsitek Inggris Roy Hodgson agar memanggil Rickie Lambert (Southampton).
 
Menurut Shearer, Lambert bisa diandalkan untuk mengeksekusi hadiah penalti dan sekaligus bisa menjadi pelapis Wayne Rooney.
 
Bukan itu saja. Hodgson juga disarankan agar melibatkan psikolog bernama Dr Steve Peters untuk membantu para pemain saat menghadapi adu penalti.
 
Namun, alih-alih memikirkan soal adu tendangan penalti tersebut, mantan arsitek Liverpool itu lebih suka bicara peluang timnya di Brasil nanti.
 
“Saya perlu mengatakan masalah penalti membuat saya bosan. Saya tak akan memberikan banyak perhatian terhadap soal itu sampai kami lolos dari fase grup,” tegas Hodgson.
 
“Tentu, kami akan berlatih (tendangan penalti), seperti yang dilakukan tim-tim lain. Namun, menurut saya, secara psikologis, obsesi kami soal penalti hanya akan berdampak negatif,” imbuhnya. (Berbagai Sumber/Achmad Maulana)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(NAV)
LEAVE A COMMENT
LOADING
social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif