medcom.id: Duel Brasil kontra Kroasia di laga perdana piala dunia, pernah terjadi di edisi Piala Dunia 2006, Jerman. Brasil sukses membekap Kroasia 1-0. Gol semata wayang itu dicetak Kaka setelah mendapat umpan Cafu.
Kedua pemain itu sudah tidak lagi ada dalam skuad Brasil di Piala Dunia 2014. Kaka tidak dibawa pelatih Felipe Scolari, sedangkan Cafu sudah gantung sepatu.
Hanya empat pilar Kroasia Piala Dunia 2006, yang masih bertahan hingga kini, yaitu kiper Stipe Pletikosa, gelandang Darijo Srna, Luka Modric, dan striker Ivica Olic.
Sedangkan di Brasil, skuat Piala Dunia 2006, tak ada yang tersisa untuk dibawa ke Piala Dunia 2014. Sebenarnya yang paling memungkinkan adalah, Kaka. Tetapi, Scolari tak terkesan dengan penampilannya dan mencoretnya dari skuat.
Membandingkan kekuatan kedua tim saat ini dengan fakta pada Piala Dunia 2006 hanya menjadi sekadar catatan statistik.
Berbicara kekuatan saat ini, Kroasia memang bukan kekuatan ketiga, di luar tim elite, yang diprediksi bisa bersinar di Piala Dunia 2014. Catatan laga-laga terakhirnya kurang mengesankan. Dari 21 laga terakhir, Kroasia selalu tumbang di tangan tim yang memiliki level lebih tinggi, atau sejajar.
Menghadapi tim elite Eropa, prestasi terbaik Pletikosa cs, hanya menahan imbang Italia 1-1, itu pun terjadi pada 2012. Setelah itu, "Vatreni" ditumbangkan Portugal dan Skotlandia dan Belgia.
Tim yang dilatih Niko Kovac sebenarnya memiliki striker top di lini depan. Kroasia memiliki Mandzukic, striker Bayern Munchen yang baru memutuskan pergi dari raksasa Bundesliga itu.
Secara penampilan, ia terbukti tajam. Di Munich, Mandzukic merupakan striker tersubur dengan 18 gol atau top skor kedua di Bundesliga. Rekan satu timnya, Thomas Muller hanya mendulang 13 gol.
Problemnya, Mandzukic tak bisa bermain saat melawan Brasil, karena hukuman kartu merah yang ia terima ketika laga play off menghadapi Islandia.
Kroasia beruntung masih memiliki Luka Modric. Pemain mungil ini patut bisa jadi kartu AS karena pergerakannya sering tak terduga. Tembakan jarak jauhnya juga akurat.
Dengan komposisi Brasil yang terkenal rapih dalam organisasi serangan, kejelian Modric diharapkan bisa menjadi solusi Kroasia melakukan serangan yang efektif nan mematikan di jantung pertahanan Brasil.
Pertandingan diprediksi akan dikuasai Brasil, sehingga Kroasia kemungkinan mengandalkan serangan balik untuk melumpuhkan tim tuan rumah itu. Striker energik Ante Rebic dan Nikica Jelavic mungkin akan lebih menjanjikan ketimbang memaksakan Eduardo Da Silva dan Ivica Olic yang lebih senior untuk membongkar pertahanan Brasil yang diisi pemain-pemain top.
Barisan belakang "Selecao" diisi Marcelo, David Luiz, dan Dani Alves terbukti solid, dengan hanya kebobolan satu gol dari lima pertandingan terakhir. Amunisi di lini tengah dan depan juga cukup produktif.
Untuk urusan mencetak gol, Brasil tak hanya Neymar. Pemain belakang, gelandang dan striker kerap bergantian menjaringkan gol seperti di lima laga terakhir, di mana Brasil memborong 17 gol dan hanya kemasukan dua gol.
Amunisi Brasil yang lebih mentereng dengan di tambah udara panas Stadion Arena Corinthians, Sao Paulo, yang tidak bersahabat kepada Kroasia, membuat Brasil diunggulkan dalam duel perdana di Grup A ini. Namun satu yang pasti dalam sepakbola: sebelum pertandingan berakhir, semuanya masih bisa terjadi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(FIT)