Sekretaris Jenderal Kemendikbud, Didik Suhardi mengatakan, program yang sudah dilaksanakan sejak 1974 ini dapat menjadi sarana diplomasi budaya yang efektif bagi Indonesia. Total jumlah pelajar yang sudah mengikuti program ini sudah mencapai 7.852 peserta, dan menyebar di 117 negara di seluruh dunia.
Para peserta Darmasiswa akan belajar di perguruan tinggi negeri, swasta, dan lembaga pelatihan di Indonesia. "Pada awalnya program ini hanya mengundang peserta dari kawasan ASEAN, dengan peserta berjumlah puluhan orang saja. Dengan pertimbangan bahwa program ini sangat strategis sebagai sarana diplomasi budaya, jumlah dan cakupan negara yang diundang terus ditingkatkan," kata Didik di acara Pembukaan Orientasi Kedatangan di Jakarta Pusat, Kamis malam, 30 Agustus 2018.
Setiap mahasiswa yang mengikuti program ini mendapatkan beasiswa sebesar Rp2 juta setiap bulannya, di luar biaya kuliah. "Tapi tiket untuk ke Indonesia mereka harus bayar sendiri, semangat mereka luar biasa," jelas Dia.
Didik berharap, setelah para peserta belajar tentang seni, budaya, bahasa, dan kuliner selama satu tahun di Indonesia, mereka dapat menjadi duta bagi Indonesia. "Mereka jadi orang yang menceritakan kebaikan, kekayaan, dan kebesaran tentang Indonesia," jelasnya.
Baca: Komitmen Penerima Beasiswa OSC Dipuji, Semua On The Track
Dalam pembekalan kali ini, para peserta diberikan pengenalan budaya, dan kearifan lokal sebagai bekal untuk menetap di Indonesia. Program ini dalam rangka mempererat persahabatan Indonesia dengan negara-negara sahabat.
Program Darmasiswa RI merupakan program pemberian beasiswa nongelar yang diadakan selama 1 tahun. Program ini diselenggarakan oleh Pemerintah RI kepada mahasiswa asing untuk belajar bahasa dan budaya Indonesia.
"Program ini juga telah menjadi hubungan timbal balik (resiprokal) pemberian beasiswa antara Indonesia dengan negara mitra, dan telah menjadi program soft diplomacy or people to people contact dalam bidang pendidikan, dan kebudayaan," tutup Didik.