Sebelumnya, Menteri BUMN, Erick Tohir menerima 100 delegasi yang mencakup 30 peserta umum dan 70 delegasi negara-negara G20 di ajang M20 Summit Conference (KTT) pada 31 Oktober 2022. Tantowi Yahya sebagai Ketua Komite Pelaksana M20 berharap pagelaran musik ini dapat mendunia.
"Semoga gerakan M20 yang lahir di Indonesia ini bisa menjadi gerakan yang berdampak dan bermanfaat bagi dunia melalui music," ujar Tantowi Yahya.
Tantowi Yahya melanjutkan ada empat isu penting dalam presidensi G20 gang diselenggarakan pada KTT G20 Bali, 15-16 November 2022. Hal tersebut tentu menjadi salah satu tanggung jawab besar agar tetap diamalkan pada KTT G20 pada 2023 mendatang yang akan digelar di India.
"Tahun ini Indonesia menjadi Presidensi G20, sifatnya bergiliran. Saat ini kita sedang berjuang melawan covid, menempatkan empat isu jadi prioritas di G20. Ada acara yang digelar pemerintah dan pihak swasta diberikan kesempatan untuk menginisiasi kegiatan ini. Saat ini ada 249 site event dan ada religious 20," tuturnya.
Selaku panitia penyelenggara, Candra Darusman mengungkapkan kalau M20 merupakan salah satu tanggung jawab besar untuk mengkampanyekan soal perubahan iklim, energi, krisis pangan serta digital menjadi isu utama dari G20.
"Musisi juga bagian memberikan tanggungbjawab membumikan keempat isu besar. Perubahan iklim, tranformasi energi, transformasi digital dan krisis pangan. Kami terpanggil untuk membumikan keempat isu itu, mudah mudahan apa yang kita lakukan kemarin bisa diambil India sebagai negara berikutnya," ucap Candra Darusman
Malam puncak concert M20 juga dimeriahkan sejumlah musisi papan atas seperti Iwan Fals, Kahitna, Once, Isyana X Deadsquad, Dira Sugandi, dan Slank. Dalam acara ini dilakukan pembagian Komunike hasil Music M20 Summit sebelumnya oleh 17 musisi.
M20 merupakan side event dari G20, bahkan sekitar 400 musisi lain serta penggiat musik lainnya turut memeriahkan acara konser yang ikut menyuarakan isu iklim dan musik dalam gagasan Music Concert (M20).
(Raja Alif Adhi Budoyo)
Editor : Elang Riki Yanuar